Senin, 04 November 2019

Melihat Lebih Dekat ‘Ken Nyusu’, Kampung Susu dan Desa Wisata Sumogawe, Getasan


Melihat Lebih Dekat ‘Ken Nyusu’, Kampung Susu
dan Desa Wisata Sumogawe, Getasan

Kisah memang tak pernah selesai. Lanjut dari yang kemarin guys. Dari Saparan di Desa Sumogawe, Getasan Kabupaten Semarang kita mau ke kampung susu. Masih di acara One Day Trip Blogger Milenial 2019 bareng Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. Senin, 28 Oktober 2019. 



Tak hanya tradisi Saparan, tapi juga Desa Wisata dan Kampung Susu yang bikin penasaran. Karena produksi susu sangat berkualitas dan penanganannya juga bagus. Membuat Desa Sumogawe makin bergiat memaksimalkan potensi yang ada. 


Berbincang dengan Warga Sumogawe
Tradisi Saparan membuatku lebih mengenal warga desa yang super ramah. Di saat berkunjung itulah kami bisa ngobrol segala macam hal. Rumah kedua yang kudatengin bersama 4 teman yang lain adalah Bu Purwanti. Kami tanya segala macam tentang per-sapi-an ini. Mulai dari sapi-sapinya, makanannya. Terus cara pemeliharaannya.
 
Bersilaturahmi dan berbincang dengan warga Sumogawe

Oh ya, Desa Sumogawe memang kampung peternak sapi. Masing-masing warga biasanya memiliki sapi. Sekitaran 5 sapi bahkan lebih. Biasanya, sapi diperah air susunya sehari dua kali. Yaitu pagi hari dan sore hari.

Sore biasanya jam 4 mulai memerah sapi. Karena waktu itu masih sekitar jam 2 siang, nggak bisa lihat pemerahan sapi dong. Wah, sedih, tapi tak apalah. Dengan berbincang seperti ini sudah menjawab tanya di kepala.

Tak lupa kutanyakan kalau memelihara sapi, saat mau bepergian dan menginap gitu nggak bisa dong, ya? Bu Purwanti bilang ya nggak bisa. Kadang gantian. Supaya tetap ada yang tunggu rumah dan merawat sapi. Kalau ditinggal sapi kelaparan dong, hihihi.

Wha, gabisa piknik barengan dong Bu? Gerr, kami ketawa bersamaan.


Desa Wisata Kampung Susu dan Ken Nyusu
Karena kebanyakan warga adalah peternak, maka tercetuslah ide merintis sebuah desa wisata kampung susu. Dengan wisata melihat sapi, ke peternak sapi, memberi makan sapi, melihat pemerahan sapi dan sebagainya. Ide yang keren, ya.

Tagline yang dipilih adalah ‘Ken Nyusu’. Dalam Bahasa Indonesia artinya diminta minum susu. Sebutan unik tak biasa ini memang spesial sekali ya. Mulai dari peternak, akhirnya merambah ke kampung susu. Dirintislah menjadi sebuah desa wisata kampung susu.

Karena susu yang melimpah, menjadi penyuplai pabrik susu ternama lho guys. Oh ya, perharinya mampu menghasilkan 85.000 liter susu segar. Jumlah yang sangat banyak.

Olahan susu ini juga bisa dijadikan banyak ragam makanan. Nggak hanya susu murni saja. Tapi banyak camilan dan minuman. Susu fermentasi, dawet susu, aneka keripik hingga stik. Ada pula sabun susu.


Koperasi Susu
Perjalanan selanjutnya menuju Koperasi Wahyu Agung bersama Mas Surya dari Kelompak Sadar Wisata (Pokdarwis). Di tempat yang luas ini Mas Surya menceritakan bagaimana susu dari warga dikumpulkan dahulu, lalu akan dikirim ke tempat yang sudah bekerjasama. 

 
Koperasi Wahyu Agung
  
Teman-teman blogger serius mendengarkan keterangan dari Pokdarwis

 
Tata cara pemerahan sapi perah

Di bagian belakang, ada kandang sapi yang sangat luas. Dengan perawatan yang baik dan bagus, hasil perahan air susu sapi ini juga berkualitas. Ada pula biogasnya guys. Banyak mobil dan tangki sebagai armada mengangkut susu ini.
 
Sapinya banyak banget guys

 
Biogas

Tak berapa lama, akhirnya kami akan menuju tempat pembuatan keju mozarella. Waw, makin penasaran kan, ya?


Membuat Keju Mozarella
Di Desa Magersari, kami berkunjung ke rumah warga yang sangat asri. Desainnya aku suka banget. Njawani, tapi elegan.

Pembuatan keju mozarella

Nah, di sana sudah ada Ibu Tri, yang siap menerangkan cara membuat keju mozarella ini. Aku yang suka keju ya sangat antusias banget dong yes. Mau tahu juga seperti apa?

Bahan yang digunakan adalah sebagai berkut:
1.    Susu sapi segar 3 liter.
2.    Asam sitrat.
3.    Enzim rennet.
4.    Garam non iodium.

Alat yang digunakan:
1.    Panci stainless stell.
2.    Pengaduk/irus.
3.    Baskom dan saringan.
4.    Gelas dan sendok.

Cara membuat:
1.    Susu dilakukan pasteurisasi hingga suhu 65 derajat celcius, langsung didinginkan menjadi 30 derajat celcius.
2.    Masukkan asam sitrat dengan air.
3.    Masukkan dalam susu dan aduk hingga merata.
4.    Masukkan rennet dan masukkan dalam susu.
5.    Tunggu hingga susu menggumpal.
6.    Silakan potong curd (dadih) hingga terpisah dengan air (whey).
7.    Rebus dengan diaduk pelan hinga suhu 42 derajat celcius. Dibutuhkan termometer ya guys. Tapi, kalau sudah biasa bikin dengan jari tangan saja sudah bisa merasakan suhu seberapa yang diinginkan.
8.    Saring curd dan tiriskan.
9.    Campur angsung dengan garam dan siram degan air panas.
10. Uleni hingga lentur
11. Simpan dalam wadah dan taruh kulkas.


Hampir jadi nih


 
Uwowow, makan saja yang sudah matang, hehehe, lezatto guys, lumer

 
Salah satu olahan keju mozarella

Nah ternyata lumayaan ya bikinnya, hihihi. Tapi rasanya juga enak lho. Aku ikut merasakan keju mozarella yang endes ini. Lumer banget di mulut. Super lumer. Tampilannya yang kayak slime ini bikin ingin nguleni terus. Kayaknya asik gitu buat mainan. Mau coba nggak?

One Day Trip Blogger 2019 bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang 2019

 Akhirnya acara selesai sudah. Sebelum balik ke titik kumpul, tak lupa kami narsis bareng dong ya. Dan cekrek, kami pulang dengan bahagia.


Baca juga yang ini:

0 komentar:

Posting Komentar