Sabtu, 01 Desember 2018

Petualangan Seru Wisata Gardu Pandang Helipad, Desa Sepakung, Banyubiru, Jawa Tengah


Petualangan Seru Wisata Gardu Pandang Helipad,
Desa Sepakung, Banyubiru, Jawa Tengah

Dear Sob, masih di One Day Tour Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang bersama blogger milenial nih…

Destinasi wisata daerah Kabupaten Semarang memang banyak sekali guys. Selain Candi Gedong Songo yang kuceritakan kemarin, masih ada yang lain lho. Salah Satunya di Desa Wisata Sepakung, Banyubiru.

Nah, ceritanya nih setelah dari Candi Gedong Songo, kita menuju Desa Sepakung. Ada bebeberapa destinasi wisata yang akan didatangi. 

Dok. pribadi



Dari Ambarawa menuju Sepakung diperlukan waktu kurang lebih 1 jam. Dengan jalanan yang lumayan bikin jantung berdesir-desir. Dari Ambarawa sendiri menuju Banyubiru memang lancar jaya guys. Jalanan aspal dengan belokan nggak begitu bikin panik. Nah, menuju Desa Sepakung nih, dijamin jadi kisah tak terlupakan.

Jalanan naik turun belokan nggak ada habisnya. Aku saja sampai komat kamit terus sepanjang perjalanan. Alhamdulillah sampai juga ke Desa Sepakung dengan selamat tak kurang suatu apa. Pak sopir Kamu keren! Hehehe.

Di rumah Pak Kadus kami sejenak beristirahat dengan sambutan yang luar biasa ramah. Bersama juga pemuda desa yang menjelaskan tentang wisata daerah Sepakung.

By: Sepakung/Saifudin

Sekitar jam 11.00 WIB kami menuju Wisata Gardu Pandang Helipad. Penasaran kan apakah itu? Iya Sob, aku juga penasaran banget. Karena belum pernah sampai sana. Ternyata on ternyata, perjalanan selanjutnya, katanya lebih ngeri tipis-tipis.

Menggunakan anggunpari, angkutan gunung pariwisata. Berupa pick up. Ada dua anggunpari yang siap mengantar. Yeay, benar-benar petualangan yang seru dan mendebarkan. Sedangkan ada beberapa pemuda dan bapak wisata Sepakung yang mendampingi. Duh, makasih banget ya, Pak, Mas.

Dan sudah kuduga nih, angkutannya saja musti yang strong. Pasti perjalanan yang nggak biasa. Dan memang begitulah adanya, ada sekitar 2 km menuju Gardu Pandang Helipad ini kami disuguhi pemandangan yang cantik. Tapi juga bikin deg-deg kan dengan jalanan yang nanjak nggak ada habisnya. Kelokan yang super duper tajam. OMG!

Teriakan antara panik, takjub bin ngerih hihihi, bikin petualangan makin seru saja. Dan ada yang pucat pasi tuh di atas pick up. Hihihi. Yang tak terbiasa memang bikin mual, namun menyenangkan kok. Sumpah pemandangannya keren parah!

Dok., pribadi

 Kupikir sih, turun dari pick up ya sudah sampai. Petualangan belum berakhir! Masih ada sekitar 1 km dengan jalanan yang tanjakannya bikin merinding juga, ahahay...

Buat Sobat yang suka naik gunung, pasti suka. Buat emak-emak yang sukanya di dapur, pasti ngos-ngosan. Buat para pemuda, ini keren bisa buat selpih…

Ya, kami mengunjungi ketinggian sepersembilan dari Gunung Telomoyo. Pemandangannanya memang super keren dan nggak membosankan. Tapi naiknya gaes… uhuk, bikin dengkul gemetaran karena lama nggak naik-naik ke puncak  gunung.

By: Sepakung
 
Tapi, semunya terbayar sudah saat sampai di atas. Meski bedak gincu badan bau nggak karuan karena keringat bercucuran. Pemandangannya uwow!!! Ciptaan Allah memang luar biasa. Makin bersyukur melihat keindahan alam yang keren maksimal ini.


Yeay! (By: Sepakung/Saifudin)
 
Di sebuah tempat dengan huruf H di sana, kami duduk sambil melepas lelah. Maksimal hanya 6 orang ya guys. Kayaknya mau foto sudah nggak kuat lagi tapi dikuat-kuatin. Hihihi. Cantiknya. 

Lagi pada ngapain sih? (By: Sepakung/Saifudin)

Meski mendung menggelayut, tetap semangat sampai di sana. Katanya Gardu Pandang Helipad ini dibangun sekitar 20 hari oleh para pemuda desa. Untuk selonjoran santai jaga kera-kera yang masih ada biar nggak ganggu tanaman penduduk. Dan butuh perjuangan saat membuatnya guys. Dengan jalan setapak yang nggak mudah.

View-nya keren (By: Sepakung/Saifudin)

Di sini kita jadi tahu, sebuah perjuangan hidup. Menurut Pak Rumadi yang mendampingi kami, banyak warga dengan usia yang sudah lanjut tapi masih kuat dan sehat. Dengan membawa rumput (ngarit) ataupun mencari kayu bakar. Keren, kan? Kita yang masih 17 tahun saja ngos-ngosan sampai atas.


By: Sepakung/Saifudin

Saatnya turun bikin ngilu nih. Secara nggak pakai deker dan dengkulku sudah pernah cidera. Untung ada Bapak Sutar yang siap sedia buat pegangan sama Mbak Hany. Hihihi, yang tadinya pucat sudah bisa senyum kembali. 

Blogger Milenial (nggak lengkap) bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Bu Retno, Bu Hendras, Mas Rudi Duta Wisata, Pak Rumadi, Pak Sutar, Pak Suharno (Dok. pribadi)

Di bawah, ada juga embung lho. Airnya kemarin dikit, Mungkin karena habis kemarau panjang ya.

Muka capek guwehh... sampingnya embung guys, dan latarnya adalah Mbak Dedew sama Mbak Ami hihihi 

Dan, kita kembali ke rumah Pak Kadus. Dengan petualangan jalanan yang bikin jantung berdebar-debar asik kayak ketemu mantan.

Eits, masih ada lagi loh kisahnya. Tunggu postingan selanjutnya bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang dan blogger milenial ya.

Di setiap langkah, selalu ada perjuangan, kisah, harapan.
Dan Cinta…

Baca juga:

9 komentar:

  1. Ya Ampun tempatnya kece bangeet... Jadi pengen kesana, lokasinya lumayan deket juga dr rumah..

    BalasHapus
  2. Wah seru juga kak. Pengen kesanaaa. Komunitas blogger milenials cr gabungnya gimana kak?

    BalasHapus
  3. Malah penasaran ik mba, jiwa mudaku tertantang *halah

    BalasHapus
  4. Pengen eksplore lebih lama lagi jane di sini mba, seru banget soalnya apalagi bareng kaliannnn

    BalasHapus
  5. Hahaha tak terlupakan deh perjalanannya, Alhamdulillah ya. Btw, komat-kamit sepanjang perjalanan maksudnya nyanyi ya mba hihihi

    BalasHapus
  6. Seruuu banget mbaakk perjalanannya....

    BalasHapus
  7. Waduh, tapi capeknya terbayar ya. Pemandangan kece begini

    BalasHapus
  8. Asik nih, trip blogger milenial... jadi pengen ke semarang....

    BalasHapus