Jumat, 10 Oktober 2025

Kisah Alfira Oktaviani, Pelestari Kain Lantung Bengkulu dengan Teknik Ecoprint

Kisah Alfira Oktaviani, Pelestari Kain Lantung Bengkulu dengan Teknik Ecoprint

 

Konon, perempuan adalah makhluk pecinta keindahan. Begitu pula aku, yang seringkali, menemukan produk fesyen dengan motif unik dan warna menarik. Apalagi, motifnya berupa dedaunan dan bebungaan artistik yang ramah lingkungan.

Alfira Oktaviani, SATU Indonesia Awards 2022, Semilir Ecoprint
Alfira Oktaviani (Sumber foto: instagram.com/semilir_ecoprint)


Ternyata, motif artistik tersebut dibuat dengan teknik ecoprint. Tercipta dari bahan alam seperti daun, batang, ranting bahkan bunga. Kemudian melalui proses khusus, transfer warna dan bentuk ke objek lain yang sangat menarik.

Hasilnya di luar ekspektasi, tak hanya indah dan cantik, tapi juga eksotis. Terlebih lagi, saat ditransfer ke kain lantung khas Bengkulu.

Ecoprint kain lantung Bengkulu inilah yang membuat seorang Alfira Oktaviani menjadi salah satu penerima SATU Indonesia Awards dari PT. Astra International Tbk bidang kewirausahaan tahun 2022.

Padahal Fira, begitu biasa disapa, tidak memiliki background fesyen sama sekali.

Kain Lantung dan Ecoprint Ala Alfira Oktaviani

Tak mudah bagi seorang ibu rumah tangga yang juga berwirausaha. Namun, Alfira Oktaviani menyanggah hal tersebut dengan mendirikan Semilir Ecoprint pada tahun 2018 di Yogyakarta.

Alfira Oktaviani, SATU Indonesia Awards 2022, Semilir Ecoprint
Proses kain lantung Bengkulu (Sumber foto: instagram.com/semilir_ecoprint)


Nama Semilir cukup unik, berasal dari kata silir yang artinya sejuk. Semilir Ecoprint tumbuh dari kecintaannya pada dunia fesyen. Fira mampu mengkreasikan kain lantung Bengkulu dengan teknik ecoprint.

Fira sendiri memiliki latar belakang yang jauh dari dunia fesyen. Ia seorang apoteker lulusan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan setelah lulus pernah bekerja di rumah sakit bahkan apotik.

Pernikahan dan anak merubah perjalanan Fira sehingga memutuskan menjadi ibu rumah tangga yang fokus pada keluarga. Debutnya dimulai saat Fira tertarik pada kain lantung Bengkulu.

Kain lantung Bengkulu salah satu kain Warisan Budaya tak Benda (WBtB) tahun 2015 dan terbuat dari kulit kayu. Dengan padu padah teknik ecoprint, kain lantung yang hampir terlupa tersebut kembali melejit.

Sentuhan teknik menggunakan dedaunan, bunga, batang dan ranting dengan kombinasi warna nan cantik. Hasilnya? Sangat eksotis dan tentu saja ramah lingkungan.

Proses yang Tak Mudah

Kreasi ramah lingkungan ecoprint pada kain lantung Bengkulu membutuhkan proses tidak mudah.

Alfira Oktaviani, SATU Indonesia Awards 2022, Semilir Ecoprint
Produk Semilir Ecoprint ((Sumber foto: instagram.com/semilir_ecoprint)



Perlu kesabaran ekstra untuk hasil optimal mulai dari pemilihan bahan motif seperti dedaunan dan bunga. Kemudian dilakukan mordanting atau penguatan warna alami hingga ke pengukusan.

Hasil karya ecoprint menjadi transferan bentuk dan warna asli ke media lain seperti kain lantung lewat kontak langsung dengan hasil menakjubkan.

Output tak main-main, warna alami, visual kain yang bagus dan kecantikan alam paripurna. Dari kain lantung yang biasa saja, menghasilkan karya seni luar biasa.

Produk fashion Semilir Ecoprint semakin berkembang luas. Kemudian bertumbuh dan terus menciptakan produk unggulan seperti tas, syal, dompet dan lain sebagainnya. Desainnya unik bahkan keluar dari zona kebiasaan sehingga diminati banyak kalangan.

Pemberdayaan Komunitas

Melihat perkembangan bisnis Semilir Ecoprint yang terus menanjak, Fira tak mau berhenti begitu saja. Masih banyak hal yang ingin dilakukannya dan terus berinovasi agar bahan baku serta kreasinya terus berkelanjutan.

Akhirnya, Fira memberdayakan komunitas ibu-ibu di sekeliling rumah untuk gabung dalam proses produksi.

Permintaan pasar yang cukup besar menjadikan tempat produksi penuh ibu-ibu yang bersemangat memberi dampak positif bagi diri sendiri juga keluarga.

Pemberdayaan ini benar-benar mampu membuka peluang bagi perempuan untuk lebih mandiri dan berpenghasilan sendiri. Fira rutin memberikan pelatihan, workshop dan membagi keterampilannya tentang ecoprint.

Pemberdayaan perempuan yang didengungkannya mulai memperlihatkan hasil. Banyak perempuan atau ibu rumah tangga di Yogyakarta dan luar daerah yang ikut pelatihannya mandiri secara finansial.

Alfira Oktaviani dan SATU Indonesia Awards 2022

Kain lantung Bengkulu dan kreasi ecoprint sungguh eksotik. Akupun menyukai berbagai kreasi unik ala Alfira Oktaviani dengan hasil produknya.

Alfira Oktaviani, SATU Indonesia Awards 2022, Semilir Ecoprint
Alfira Oktaviani (Foto: astra.co.id/satu-indonesia-awards)

Kisahnya yang inspiratif menjadi magnet kuat bagi siapapun dan khususnya para perempuan untuk selalu bergerak, berdampak dan berkelanjutan.

Tak heran jika perjuangan sebagai pelestari kain lantung Bengkulu dan ecoprint meneguhkan Alfira Oktaviani sebagai penerima SATU Indonesia Awards 2022 dalam bidang kewirausahaan.

Kisahnya sangat inspiratif dan mampu menjadi contoh bagi aku sendiri dan para perempuan lain di luar sana. Salam!

#APA2025-KSB


0 komentar:

Posting Komentar