Minggu, 23 Desember 2018

Novel Romansa Puber Kedua, Bahwa Cinta Tak Pernah Salah, Walau Pernah Salah



Novel Romansa Puber Kedua,
Bahwa Cinta Tak Pernah Salah, Walau Pernah Salah

“Memang njenengan mau punya istri tukang selingkuh?”
(Novel Romansa Puber Kedua, halaman 157)

Gya… jegler banget ya dialognya, ahahai.




Kapan terakhir kali Sobat membaca novel? Seminggu yang lalu, 3 hari yang lalu atau 3 tahun yang lalu? Bha… jadi mikir kan kapan terakhir kali baca novel hingga tuntas dan selesai sampai lembar terakhir.

Termasuk diriku sendiri yang pernah dulu maniak banget yang namanya baca novel. Makin lama, ada jenuh melanda juga. Ada beberapa novel ringan yang terbaca. Ada pula karena kerjaan numpuk, baca di sela waktu senggang. Dan akhirnya membaca tuntas kalau lampu mati seharian, bisa beberapa buku terbaca sekaligus, hehehe.

Tapi, novel yang satu ini lain, Sob. Karya dari teman perjuangan di duna literasi, Mbak Ni Roha Panjaitan nama pena dari Rohani Panjaitan. Saat mood muncul, Mbak Hany, begitu biasa aku panggil, bisa cepat banget nulis. Katanya, novel sebelumnya hanya sekitar 2 mingguan jadi. Wiaduh, benar-benar keren, kan? 

^Lha aku sendiri nulis novel bisa sampai berbulan-bulan yang pada akhirnya macet di tengah jalan. Huhuhu…

Nah, novel berjudul Romansa Puber Kedua ini bikin klepek-klepek buat Sobat yang diam-diam suka dengan orang lain yang nggak halal. Artinya bukan suami atau istri yang sah. Waduh, bingung ya memulainya darimana. Yang jelas, gegara ketemu dokter kece bin cakep serta tajir juga, bikin dunia seolah hanya milik berdua, Sob.

Mau cuek, nggak mungkin juga, lha wong ada juga rasa suka. Mau menghindar, bisa sih, tapi hati siapa yang mampu menghempasnya jauh ke laut Selatan sana?

Kisah emak-emak, seorang ibu dengan 3 anak dan seorang suami bernama Wicaksono. Anak ketiganya, Maghrib karena penyakit yang dideritanya harus rutin konsultasi dengan pak dokter. Pak dokter inilah yang diam-diam mampu menggetarkan hati si emak. Karena pesonanya yang aduhai, nggak terbantahkan memang.

Kalau dibikin sinetron, aku jadi mikir, siapa yang pas dan pantas jadi pak dokter ini?

Dan, pak dokternya juga cinta mati sama si emak, huwa…
Waktu berlalu dengan adanya pesan lewat WA membuat keduanya makin akrab saja. Mau menghindar ya susah. Nggak menghindar, udah ada yang punya juga, kan?

Bingung, tapi begitulah  hidup. Hingga akhirnya takdir berkata lain. Kehilangan yang tak tergantikan dan kehilangan lagi dari pak dokter ini karena tak tahu kabar berita.

Sob, kalau aku ceritakan secara detil, tentulah nggak semenarik ketika baca novelnya.
Ke-logis-san cerita yang menyentuh. Dan yakin, ungkapan hati juga mempengaruhi sebuah kisah. Dari kata dan kalimatnya, dialognya, yang kusukai seperti apa adanya. Buat yang punya secret admirer, penggemar garis keras, pasti pernah menemui kata-kata pesan WA ataupun kalimat di dialognya. Ini yang bikin hanyut saat membaca novelnya.

Sederhana alurnya, tapi mampu mengobrak abrik perasaan. Buat yang pernah merasakan, yakin deh, memang begitulah rasanya.

Ah,
“Kata-kata njenengan terlalu manis. Saya gak berani menelannya, takut terkena diabetes."
(Novel Romansa Puber Kedua, halaman 155)

Pernah jatuh cinta di orang yang salah? Tapi mampu meluluhlantakkan keegoanmu? Pernah meleleh karena sesuatu yang harusnya nggak ada akhirnya ada? Dan jawabannya ada di hati. Karena apapun pasangan yang ada di diri saat ini, belum tentu sepenuhnya, Sob.

Oh ya Sob, novel ini ada sekuelnya lho Judulnya Episode Kedua. Entar juga ada resensinya, insyaallah. Berhubung banyak peminat dua novel ini, barusan dapat konfirmasi dari si penulis kalau ada buku gabungan keduanya dengan judul Romansa Puber Kedua. Tebal halamanya 423 halaman. Keren, kan? Lebih murmer tentu saja.

Judul buku    : Romansa Puber Kedua
Penulis          : Ni Roha Panjaitan
Penerbit         : Diandra Kreatif
ISBN               : 978-602-336-763-4
Terbit              : September 2018
Pemesanan novel Romansa Puber Kedua (gabungan novel 1 dan 2) via Hany Panjaitan
HP 0819-1446-8905 dengan harga Rp. 75.000,-

Meminjam kata-kata nyeleneh sastrawan dan dalang keren, cinta tak pernah salah, walau pernah salah.

Menikah itu nasib, mencintai itu takdir.
Kamu bisa berencana menikahi siapa,
tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa
(Sujiwo Tejo)

Baca juga: 

11 komentar:

  1. Aku udah baca juga niih. Menggelitik banget krn tokohnya udh menikah. Kan masih jarang2 nemu kaya gitu. Biasanya jatuh cinta sm2 single. Daan baru tau ada sekuelnya yah

    BalasHapus
  2. Makasih banget ulasannya mbak Wahyu. Sukses selalu untuk Njenengan ya mbak...

    BalasHapus
  3. Duh jadi penasaran sama novelnya..kelihatannya menarik :)

    BalasHapus
  4. Pingin baca bukunya...bisa ku dapat dimana kah mbak Wahyu?

    BalasHapus
  5. Wah, menarik banget ni novelnya Mba Rohani, kata-katanya indah pisan..aku masih sering baca novel mba, tak terlupakan hihi

    BalasHapus
  6. Aku jadi teringat dah lamaa banget ga baca novel. Bahkan ada novel yg masih terbungkus belum dibuka di rumah >.<

    BalasHapus
  7. Baca novel romantis udah lama, tapi kalo yang thriller gitu ya baru aja selesai bacanya.

    Btw, ini banyak terjadi di sekitar kita. Antara mau lanjut tapi takut dg norma dan agama. Tapi cinta datang tanpa permisi

    BalasHapus
  8. Jadi pengen baca novelnya...walaupun beberapa buku di rak ada yang belum selesai terbaca. yang penting ngoleksi dulu:D

    BalasHapus
  9. Udah lama gak baca novel...gara-gara kebanyakan nonton drakor...
    Baca review blog ini Jadi pengen baca novelnya satu dan dua

    BalasHapus
  10. Udah jarang baca Novel nih. Terakhir beli buku, "sabtu bersama bapak"

    BalasHapus
  11. Kooook novelnya ala-ala untuk mengenang masa-masa gimana gitu ya :D

    BalasHapus