Selasa, 16 Juli 2019

Review Antologi A Tribute to Doctors, Kisah, Cinta dan Perjuangan


Review Antologi A Tribute to Doctors,
Kisah, Cinta dan Perjuangan

Ketika sebuah ketakutan dan kesakitan reda karena tatapan, ketulusan dan doa.

Hai Guys, lama banget nggak me-review buku. Kangen juga dan di saat tepat dengan peluncuran Buku Antologi A Tribute to Doctors. Senangnya ketika diminta sahabat, sekaligus konco dolan Mbak Rohani Panjaitan untuk membahas sedikit tentang buku ini. Buku yang judulnya saja udah bikin kepo! Hem, ada apa dengan (pak) dokter?


Buku Antologi A Tribute to Doctors




Behind the Scene
Memulai sesuatu yang baru memang tak mudah. Nggak semulus jalan tol, ketika awal ide ini tercetus. Mencari kontributor tak segampang yang dibayangkan. Apalagi yang benar-benar mengalaminya sendiri.

Saat ada yang mau ikutan nulis kisahnya, eh ada saja yang membuat naskah nggak kelar. Karena kondisi drop, harus ribet ke rumah sakit beberapa kali atau ide yang nggak bisa tertuang di atas laptop.

Sungguh membutuhkan pejuang tangguh. Seperti ini memang nggak bisa diprediksi. Ada pula yang menjelang dateline malah memilih mundur teratur. Lika liku yang menyenangkan untuk dijadikan kisah juga, nih.

Semua alhamdulillah terlampaui. Kelar sudah setelah beragam hal muncul. Salah satu cara indah agar interaksi dengan para pembaca lebih erat. Ada 15 penulis dalam buku ini, dengan 16 kisah nyata inspiratif. Yang bagiku sih sangat menyentuh sisi humanisme-nya.

Tak Selalu Sehat
Guys, tentunya, yang namanya hidup nggak melulu sehat terus. Pernah sakit? Iya meskipun hanya masuk angin biasa. Yang pernah merasakan sakit agak parah, harus keluar masuk rumah sakit seminggu 4 kali bahkan lebih. Itu juga banyak guys.

Beberapa teman bahkan keluarga sendiri juga ada. Jadi, aku sangat paham bagaimana ketakutan, kegelisahan hingga ungkapan doa yang tak terucap untuk segala hal di luar kuasa kita. Membuat kita selalu menambah syukur untuk semua kesehatan yang diberikan Allah SWT.

Berharap ketemu orang yang sangat peduli, mengerti, memahami tanpa banyak petuah adalah hal yang sangat diharapkan. Dan itu nggak mudah. Nggak mau kan mau periksa ketemu sisi ke-galakan ataupun bikin mood anjlog ke level nol. Lha wong masuk rumah sakit atau puskesmas saja sudah panas dingin (ini juga kualami guys).

Antologi A Tribute to Doctors
A Tribute to Doctors, ditulis dengan gaya bahasa masing-masing penulis yang sangat beda antara satu dengan lainnya. Pengungkapan apa adanya dan sederhana. Sangat positif dengan kisah inspiratifnya dari beberapa orang yang berhubungan langsung dengan dokter-dokter spesial ini.

Kenapa Spesial?
Membuka kisah pertama sudah bikin mataku blur karena air mata. Bukannya lebay, memang kisah tentang penderita lupus ini membuatku terharu mengharu biru guys. Jatuh bangunnya, kehancurannya hingga semangat yang tak terduga karena inspirasi dari dokter yang menanganinya.

Prof. Dr. dr. Catharina Suharti, Sp.PD-KHOM, Ph.D. peduli dengan penderita Lupus. Ada juga dr. Budi Setiawan, Sp.PD-KHOM, dengan kebaikannya yang bikin tersentuh. Serta dokter-dokter lain yang kenapa jadi alasan agar Kamu baca buku keren ini.


Beberapa kisah membuat hati terharu. Aku nggak mau secara detail mengungkapkannya biar Kamu juga penasaran dan memang sangat bikin penasaran. Kisahnya, sakitnya segala apa adanya. Bahwa manusia begitu kecil di hadapan takdir Illahi. Yang pasti perjuangan dan ketulusan serta kebaikan para dokter untuk menangani beragam pasien.


Tentu, yang namanya sakit membutuhkan banyak dana. Untuk berobat, transport dan wira wirinya serta segala ketakutan yang muncul. Ini bikin stres tiada bertepi. Senyum dokter-dokter ini bisa meluluhkan ketakutan yang muncul.


Ah, terlalu indah kisah yang tak mungkin kusebutkan satu persatu. Kalau begitupun, akan membuat aku dan Kamu makin penasaran, bukan?


Tahukah Kamu, baru seminggu di launching covernya, buku antologi sangat inspiratif ini telah tembus ratusan ekspemplar. Sangat menarik tentunya. Kamu mau juga? Bisa banget, cek CP di bawah yes!


Secuil kisah yang akan bikin hidup makin bersyukur. Kehidupan, takdir, cinta dan perjuangan. Jangan lupa miliki buku keren ini guys.


Dan, saat ketakutan, berubah jadi senyuman...


Judul Buku               : Antologi A Tribute to Doctors
Penulis                     : Rohani Panjaitan, Vindi Ruslianti, NaQi Nita, Wienza Wina dkk.
ISBN                           : 978-602-336-987-4
Penerbit                     : Diandra Publishing
Halaman                    : viii + 205 halaman
Telp/WA                     : 0819 1446 8905 (Rohani Panjaitan)

Baca juga :

18 komentar:

  1. Wah, ini buku karya Mbak Rohani Panjaitan ya. Baru tahu aku malahan. Btw, aku sudah lama nggak baca buku jadi kangen baca buku lagi. Hehehe. Soalnya sekarang ini aku lebih suka nonton drama Korea.

    BalasHapus
  2. Wah jadi penge. Baca, kisah-kisah dokter yang berdedikasi dalam pekerjaannya, pahalanya banyak banget mereka itu yaa

    BalasHapus
  3. Dokter ini jasanya memang besar, ya. Karena menyangkut kesehatan dan jiwa manusia.

    BalasHapus
  4. Woh, ini bukunya Mbak Rohani Panjaitan? Sempet baca cerita yang di blogya. Kayaknya keren nih bukunya

    BalasHapus
  5. Selamat ya mbak untuk bukunya. Memang dokter yang ramah dan bersahabat akan memberikan kesan mendalam bagi pasien dan keluarganya.

    BalasHapus
  6. sekarang makin banyak ya dokter yang sharing, termasuk lewat buku ini karena pasti bermanfaat banget.

    BalasHapus
  7. Sudah saatnya baca buku-buku yang berkisah tentang profesi. Biar bisa jadi penyemangat anak-anak berdedikasi dengan apapun pilihannya. Seperti dokter2 berhati peri ini. Keren dan salut sama dokter yang ramah & peduli pasiennya.

    BalasHapus
  8. Ngomong-ngomong soal lupus jadi inget almarhumah temenku di Jogja yang meninggal karena penyakit ini..sedih..btw selamat ya mbak untuk buku barunya...

    BalasHapus
  9. Wah keren nih ya bukunya.. baca kisah2 dokter berdedikasi begini jadi kangen almh dokter kesayangan kami aka mbakku..hiks..

    BalasHapus
  10. Iya bener menemukan orang yang mau memahami tanpa harus menggurui itu sangat susah. Benar-benar sangat susah. Sukses untuk bukunya

    BalasHapus
  11. Iya bener menemukan orang yang mau memahami tanpa harus menggurui itu sangat susah. Benar-benar sangat susah. Sukses untuk bukunya

    BalasHapus
  12. Mungkin jika membaca buku iNi jadi flashblack tentang jaman dulu saat kepengin masuk jadi dokter mbak.hiks

    BalasHapus
  13. Buku yang sangat bermanfaat ya. Pengalaman langsung dari beberapa penderita penyakit tertentu. InsyaAllah berkah buat semua di balik pembuatan buku tsb. Aamiin

    BalasHapus
  14. Wah ada tulisan mba Rohani ya di sini, pengalamannya waktu menyembuhkan sakit lupus itu ya mbak. Bener sih orang yang sering berhubungan dengan rumah sakit, pasti akan tumbuh empatinya pada dokter dan tenaga medis. Jadi buku ini cocok banget kalo didedikasikan untuk mereka

    BalasHapus
  15. Kisah kisah inspiratif selalu bikin hati termelow ya? Aku suka baca kisah inspiratif. Full moral story nya

    BalasHapus
  16. Jadi penasaran nih dengan artikel dari Mba Wahyu ini, bagaimana interaksi sang dokter dengan pasiennya. Apalagi selama ini aku masih beranggapan bahwa dokter itu hanya menjalankan profesinya ya hanya sebatas kerjaan aja. Tentu bakalan seneng banget kalau baca buku ini dan tau ada dokter2 yang penuh dedikasi dan memperhatikan pasiennya dengan sepenuh hati.

    BalasHapus
  17. Banyak kisah hidup yang bisa diteladani ya mba dari seorang dokter. Soalnya mereka ada sumpah yang katanya harus menguatamakan pasien dibanding keluarga. Sebegitunya ya kan bikin terharu. Pengen baca juga jadinya 😍

    BalasHapus
  18. Jadi pingin tau lebih dalam tentang Penyakit Lupus, karena aku banyak menemui penderitanya disekitarku. PAsti kisahnya seru dan mengharu biru. Jadi pingin baca,...

    BalasHapus