Sabtu, 14 Desember 2019

Pencegahan Perkawinan Usia Anak


Pencegahan Perkawinan Usia Anak

Sering mendengar tentang anak yang  masih kecil, masih usia pembelajaran 9 tahun menikah? Sebuah pertanyaan pada akhirnya sering muncul. Kenapa mereka menikah dalam usia belia? Ada apa dibalik pernikahan itu?

Pencegahan Perkawinan Usia Anak
            

Tentu banyak faktor. Sepakat sekali kalau anak-anak selalu istimewa. Dan, bukan hal yang baru lagi mendengar pernikahan anak. Pernikahan yang dilakukan oleh anak-anak. Antara anak dengan anak ataupun anak menikah dengan orang dalam usia dewasa.

Semua menjadi menarik ketika kita kepo akan adanya latar belakang kenapa terjadi pernikahan anak. Batas seorang tarasa aman dan nyaman dan diakui pemerintah untuk saat ini adalah 19 tahun. Di bawah itu, tentunya belum siap dengan segala permasalahan hidup yang muncul.

Kamis (05/12/2019) di MG Setos Hotel Semarang, dalam Dialog Publik Pencegahan Perkawinan Usia Anak pernikahan anak ini dibahas tuntas. Pembicara yang hadir juga luar biasa sekali. Dialog pulik diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, lanjut sambutan dari Direktur Jateng Pos dan dibuka oleh Wakil Walikota Semarang, Ibu Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Pencegahan Perkawinan Usia Anak
Para nara sumber berfoto bersama

 Acara terus bergulir dengan menarik ketika para narasumber dengan moderator Ibu Septy Wulandari. Pembawaannya yang menarik membuat para peserta diskusi terus fokus dalam acara ini.


Faktor dan Penyebab Perkawinan Usia Anak
Ibu Dra. Retno Sudewi, APT, M. Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan dalam pernikahan usia anak ini ternyata sangat tinggi. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain sebagai berikut.

1.    Adat budaya yang kadang, mau tak mau membuat pernikahan usia anak ini tak bisa dihindari. Di desa banyak sekali terjadi hal seperti ini. Walaupun di kota juga banyak ditemui hal serupa.
2.    Faktor kecelakaan dalam tanda kutip. Pendewasaan yang begitu cepat pada anak-anak jaman sekarang. Sehingga banyak jalinan kasih saat mereka masih di usia yang sangat muda.
3.    Yang paling sering adalah untuk mengangkat derajat ekonomi keluarga. Misalkan saja seorang anak dari keluarga kurang mampu menerima pinangan keluarga berada, supaya ekonomi otomatis membaik. Ini seringkali terjadi.
4.    Faktor pendidikan yang masih kurang maksimal.
5.    Emosi dari laki-laki dan perempuan itu sendiri.

Pencegahan Perkawinan Usia Anak
Bu Retno sedang memberikan materi

  Memang banyak sekali faktor, untuk pencegahan juga telah dilakukan. Bukan hanya urusan pergaulan anak saja. Tapi juga bagi orang tua supaya anak semakin memahami, betapa anak juga harus produktif menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Sebelum memutuskan untuk melakukan pernikahan anak.


Peran Penting Orang Tua dan Keluarga
Untuk pencegahan perkawinan usia anak ini orang tua berperan sangat penting. Harus didukung penuh oleh keluarga juga. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M. Si, pegiat gender P3G LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta mengungkap banyak hal ini.

Pencegahan Perkawinan Usia Anak


Sebetulnya menjadi sangat rumit ketika mengapa pernikahan ataupun perkawinan usia anak menjadi hal yang sangat penting untuk didialogkan? Iya, sangat penting karena faktor-faktor yang selama ini kita dengarkan hanya sebagian kecil saja. Yang paling bikin takjub ketika Bu Ismi ini mengatakan, orang tua salah satu faktor penting dalam perkawinan usia anak.

Lho, kok bisa sih, Bu? Karena tak dipungkiri, budaya ingin menyelamatkan, aset ataupun warisan ini ada. Anak-anak diminta menikah dengan sesama rekan bisnis orangtua, atau keluarga jauh. Karena takut aset akan berpindah tangan orang lain. Tak beda di jaman kerajaan jaman dulu. Faktor kemiskinan juga tak bisa diabaikan begitu saja lho.

Nah, dampaknya juga beragam. Anak-anak yang menikah di usia anak ini belum siap menghadapi kenyataan hidup. Masih ingin jalan-jalan eh harus ngurus rumah tangga. Belum lagi kalau ada bayi lahir. Bukanya mereka yang merawat. Pada akhirnya sang orang tua kembali yang akan memberi pelayan maksimal untuk sang cucu.


Resiko Kesehatan pada Perkawinan Usia Anak
Resiko kesehatan yang sering terjadi di pekawinan usia anak ini juga sangat beragam, di antaranya: keterbatasan pengantin muda akan kontrasepsi, hubungan seksual yang belum sah. Banyak pula kasus terkait kematian terkait kehamilan pada anak usia 15-19 tahun. Dan kematian bayi cukup tinggi dari usia ibu yang masih sangat muda.

Youtuber sekaligus dokter muda pakar kesehatan anak dr. Satya Dipayana Sp. A. Kadang anak-anak tak tahu apa yang dilakukannya. Pemahaman akan kesehatan khususnya bagi perempuan. Akibat pergaulan bebas.

Usia anak, dengan pertumbuhan tubuh bagi perempuan yang belum saatnya untuk hamil tentunya sangat beresiko. Inilah yang kadang, tak begitu mereka pikirkan lebih lanjut.

Akibatnya juga bisa berbahaya. Tingkat kematian ibu yang melahirkan di usia anak. Hingga bayinya itu sendiri. Faktor ekonomi tentunya sangat berpengaruh. Ketika sang bayi lahir, si anak juga belum bisa merawat anaknya dengan baik. Karena pola pikirnya tentu masih anak-anak banget. Pada akhirnya orang tua juga yang akan ribet dengan sendirinya.


Pencegahan Perkawinan Usia Anak
Lalu apa sih yang bisa dilakukan untuk mencegah pernikahan usia anak ini guys?
1.    Tentunya memberdayakan anak perempuan dengan berbagai keterampilan dan hal bermanfaat untuk mendukung masa depan.
2.    Tak lupa memobilisasi orang tua serta anggota masyarakat.
3.    Memaksimalkan aksebilitas dan kualitas sekolah formal untuk anak perempuan.
4.    Menawarkan dukungan ekonomi dan insentif untuk anak perempuan beserta keluarganya.
5.    Mengembangkan kerangka kerja hukum dan kebijakan.
6.    Memberi pemahaman kepada anak tentang resiko pergaulan bebas.
7.    Meminta anak berkonsentrasi dalam keterampilan dan pendidikan supaya lebih produktif.


Semua akan menjadi sangat random dalam perkawinan usia anak ini. Pernikahan usia anak memang menjadi tanggung jawab bersama. Lebih mendekat pada keyakinan masing-masing salah satu upaya supaya pergaulan bisa tertata dengan baik. Selain itu peran penting orang tua sangat dibutuhkan untuk menekan pernikahan usia anak ini.

Semoga bermanfaat.


Baca juga:

1 komentar:

  1. As far as we can all see, the conference ended successfully. Everyone left happy and excited with the received outcome.

    BalasHapus