Sabtu, 25 November 2023

Bersinergi Mewujudkan Kualitas Udara Bersih dan Sehat

Bersinergi Mewujudkan Kualitas Udara Bersih dan Sehat

 

Lingkungan nyaman dengan suasana asri dan udara sejuk khas pedesaan masih kualami saat sekarang ini. Ya, hunian yang kutempati berjarak 30 km dari Semarang, tepat di lereng gunung, bertabur pinus di sekelilingnya.

Mewujudkan kualitas udara bersih dan nyaman (Foto: koleksi pribadi)


Namun, jika pergi ke kota, polusi udara memang kentara sekali. Udara yang dihirup kotor, pengap dan kalau mengusap wajah, debu nempel dengan suksesnya.

Mungkin, begitu pula suasana udara kota besar lain seperti Surabaya, Bali, Yogyakarta dan Semarang.

Apa sih yang bisa kita (aku) lakukan agar udara bersih kembali dan bagaimana sektor transportasi dan energi didaulat agar zero emission benar-benar tercipta?

Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Kualitas Udara Bersih

Polusi udara menyebabkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merajai beberapa daerah.

Narasumber (Foto: ss zoom diskusi publik)


Isu emisi gas buang yang terus didengungkan supaya dapat ditekan menjembatani diskusi publik bersama YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) dan KBR pada 26 November 2023 dengan tema:

‘Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di Kota Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Medan’.

Digawangi host Maulana Isnarto, diskusi publik semakin menarik dengan beberapa narasumber dari berbagai kota di Indonesia. Bagaimana kondisi udaranya dan bagaimana dinas terkait mengendalikannya?

1. Surabaya

Polusi tinggi menciptakan udara tidak bersahabat dan pancaroba menyebabkan beberapa penyakit khususnya ISPA melonjak.

Budi Setiawan dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengungkap ada banyak hal sedang atau mulai digalakkan di Surabaya salah satunya bekerjasama dengan perusahaan bus listrik untuk meminimalkan emisi gas buang.

Animo transportasi publik masih kurang maksimal, belum begitu nyaman dan belum tepat waktu. Uji emisi sudah dilakukan meskipun secara acak untuk kendaraan pribadi, angkutan umum dan bus.

2. Bali

Setelah Covid 19 mereda Bali sebagai daerah wisata mulai menggeliat dan ramai kembali. Penjualan kendaraan pribadi juga meningkat seiring banyaknya event di pulau wisata ini.

Kemacetan terjadi pada titik tertentu dengan polusi yang sulit untuk dihindari sebab banyak kendaraan luar daerah yang masuk area Bali. Dampaknya, penyakit ISPA meningkat karena banyak faktor selain emisi gas buang, yaitu:

·         Konsumsi makanan kurang sehat.

·         Suhu udara yang tidak dapat diprediksi.

·         Cuaca menjelang musim hujan banyak yang mengalami batuk pilek.

Untuk menyikapi hal tersebut Mudarta dari Dinas Perhubungan Bali sudah mengupayakan dengan mendorong transportasi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik walau belum maksimal.

Transportasi publik juga mulai digalakkan karena untuk sekarang masih banyak yang memilih kendaraan sistem sewa dan pribadi.

3. Yogyakarta

Selain Bali, mewujudkan kualitas udara bersih dan sehat juga digalakkan kota pelajar sekaligus wisata Yogyakarta. Kasus ISPA menurun sejak 3 bulan terakhir meskipun demikian tetap waspada pada peningkatan virus dan bakteri yang tetap merajalela.

Menurut Wara dari Dinas Kesehatan Yogyakarta agar kualitas udara bersih harus didukung banyak pihak.

Misalnya untuk mendapatkan oksigen yang banyak mengupayakan lahan hijau dan kosong menjadi taman dengan penanaman pohon. Selain itu perlu kesadaran masyarakat untuk pemeliharaan udara lingkungan sekitar.

4. Semarang

Semarang juga sudah mulai berbenah agar polusi udara berkurang dengan meminimalkan pemakaian kendaraan pribadi. Danang, dari Dinas Perhubungan Kota Semarang mengatakan transportasi masal sudah cukup baik dan banyak peminatnya.

Di beberapa lokasi dibatasi operasional kendaraan seperti car free day. Kawasan kota lama dan area pedestrian ada car free day sehingga tidak ada kendaraan yang ada hanya jalur sepeda.

Upaya lain dengan menutup kendaraan berat misalnya truk pada 4 penjuru arah saat jam padat mulai pukul 6-8 pagi. Begitu pua pada sore hari pukul 3-5 sore agar emisi gas buang turun dan mengurai kemacetan.

Bagaimana cara menggalakkan masyarakat agar menggunakan publik transport?

·         Harga murah, pelajar dan lansia harga khusus murah Rp1.500.

·         Terobosan membawa kendaraan pribadi dan kantong parkir dengan pengawasan agar menggunakan angkutan massal terlebih jika tidak punya SIM dan belum cakap berkendara.

·         Trans sudah konverter gas bekerjasama dengan Pertamina tapi belum untuk semua koridor.

Masing-masing kota memiliki cara tersendiri agar polusi udara ditekan untuk mewujudkan kualitas udara besih dan menciptakan hidup sehat.

Cara Influencer Mewujudkan Kualitas Udara Bersih

Diskusi publik semakin seru dengan kehadiran beberapa influencer yang peduli dengan isu emisi gas buang ini. Apa kata mereka?

Influencer (Foto: ss zoom diskusi publik)


1. Keizza

Bergerak melalui media sosial menggerakkan orang-orang untuk menggunakan transportasi umum.

Di semarang adalah BRT sangat murah hanya Rp1.000 keliling Semarang sedangkan untuk umum Rp3.000. Selain itu rutin memposting murahnya transportasi publik.

2. Rezart

Influencer yang berasal dari Medan ini sudah lama merantau ke Jakarta.

Secara pribadi, karena bekerja lebih sering di dalam rumah sehingga jarang memakai transportasi publik. Misal pergi biasanya ramai-ramai dengan teman.

Diharapkan lebih banyak spot tempat transportasi publik.

3. Tiffany Herman

Meskipun sudah lama tinggal di Jakarta, tetap memperhatikan daerah asal yaitu Surabaya. Di Surabaya anak muda banyak minat naik transportasi umum, tapi akses masih kurang. Efisien lebih ke waktu dan unit belum terlalu banyak.

Sedangkan jika naik bus harus nunggu dan spotnya kurang banyak. Alhasil lebih banyak yang memilih naik Grab atau Gojek guna efisiensi waktu.

4. Fitri Yani

Influencer dari Makassar ini menyebutkan jika udara dalam kondisi udara baik-baik saja.

Transportasi publik di Makassar cukup mengalami perubahan positif, fasilitas dan akses mudah untuk kenyamanan pengguna.

Agar polusi dapat terkendali dengan meningkatkan kesadaran naik angkutan umum dan meminimalisir kendaraan pribadi.

Penutup: Kesadaran Sendiri untuk Mewujudkan Udara Bersih dan Sehat

Dari diskusi publik, dapat ditarik beberapa kesimpulan dan wawasan agar polusi udara bersih dan sehat.

Taman (Foto: Koleksi pribadi)


Bagiku sendiri, untuk mewujudkan udara bersih dapat mulai dari diri sendiri, misalnya:

·         Menanam pohon di sekitar rumah.

·         Lebih sering menggunakan angkutan umum.

·         Lebih suka berjalan kaki saat ke pasar atau tempat dekat lainnya.

·         Rutin cek kendaraan agar selalu terjaga dengan baik dan meminimalisir polusi BBM.

·         Selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Bagaimana denganmu?


0 komentar:

Posting Komentar