Kamis, 01 Desember 2022

Penanggulangan Bencana Bagi Penyandang Disabilitas dan OYPMK

Penanggulangan Bencana Bagi Penyandang Disabilitas dan OYPMK

 

Bencana Cianjur membuka lembar kelam dalam sejarah bencana bangsa. Setiap satu kejadian, mengingatkan kejadian sebelumnya yang membuat rasa sedih muncul.

Penanggulangan bencana penyandang disabilitas, oypmk
Penanggulangan bencana penyandang disabilitas dan OYPMK


Tsunami Aceh 26 Desember 2004 atau gempa Yogya 27 Mei 2006 masih menyisakan cerita. Sayapun, yang berada berpuluh kilo dari Yogya, merasakan getaran hebat gempa tersebut.

Berbagai penanggulangan dilakukan saat bencana tejadi. Meskipun tidak mudah tapi segala hal harus diupayakan untuk meminimalkan resiko.

Jika yang ‘biasa’ bisa juga panik, bagaimana  penanggulangan bencana inklusif bagi penyandang disabilitas dan OYPMK/Orang Yang Pernah Mengalami Kusta?

 

Live Streaming: Penanggulangan Bencana Iksklusif Bagi OYPMK dan Penyandang Disabilitas

Bencana memang tidak pernah diharapkan, tapi bagaimana menyikapinya jika terjadi. Live streaming Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia dengan tema Penanggulangan Bencana Inklusif Bagi OYPMK dan Penyandang Disabilitas  pada Selasa, 29 November semua dikupas tuntas.

Penanggulangan bencana penyandang disabilitas, oypmk
Live streaming Penanggulangan bencana penyandang disabilitas dan OYPMK



Host Rizal Rizal Wijaya menelisik banyak hal yang jarang dikulik, yaitu bagaimana penanggulangan penyandang disabilitas dan OYPMK.

Narasumber kali ini adalah Mas Bejo Riyanto Sebagai Ketua Konsorsium Pelita (Peduli Disabilitas dan Kusta) yang memiliki nama panggilan Bejo Jos.

Narasumber berikutnya Drs. Pangarso Suryotomo sebagai Direktur Direktorat Kesiapsiagaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang biasa dipanggil Pak Papang.

Pak Papang mengungkap beberapa hal penting bencana, antara lain:

1.  Bencana 2022

Ada banyak jenis bencana di Indonesia yang memakan korban. Terdapat sekitar 3286 bencana, baik  banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim hingga gelombang abrasi.

2. Banyak Korban

Mulai dari Januari hingga November 2022 terdapat sekitar 542 korban akibat bencana. Namun, hal ini bukan soal angka tapi bagaimana menanggulangi dan meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.

3. Indonesia, 10 Besar Negara di Dunia dengan Banyak Korban

Indonesia sendiri merupakan 10 besar negara di dunia yang sangat terdampak bencana dan korban.

4. Perlunya Kesiapan Tanggap Bencana

Hal yang bisa dilakukan dengan kesiapan tanggap bencana baik untuk korban ataupun pengungsi sehingga lebih terstruktur dengan baik.

5. Kerjasama

BNPB tidak mungkin bekerja sendirian dalam penanggulangan bencana dan pastinya kerjasama dengan berbagai pihak. Mulai dari tingkat bawah hingga atas.

Penanggulangan harus dilakukan dengan baik sehingga lebih terkondisikan dan informasi perlu filter agar tidak menimbulkan kepanikan.

 

Kisah Mas Bejo Jos Saat Gempa Yogya 2006

Dalam perbincangan tersebut Mas Bejo mengingat gempa Yogya 2006 silam. Katanya sudah lama ia tidak mengunci pintu rumahnya, pas kejadian malah kebetulan pintu terkunci.

Penanggulangan bencana penyandang disabilitas, oypmk
Bejo Riyanto, Ketua Konsorsium Pelita


Padahal yang namanya gempa pasti ingin cepat keluar rumah. Dalam kepanikan, tubuhnya terlempar dari pintu sampai berguling-guling saking dahsyatnya gempa.

Mas Bejo merupakan pengusaha kaos di Bantul, Yogya dan penyandang disabilitas sangat merasakan kepanikan luar biasa. Pusat gempa yang tidak lebih 1 km dari rumah mengguncangkan banyak sendi kehidupan.

Baca Juga:

Pentingnya Pembelajaran Seksual untuk OYPMK dan Penyandang Disabilitas

Ketika Pasien Bicara

Pelangi Kehidupan

Saat itu yang terpikirkan adalah upaya penyelamatan diri, tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Lari ‘ngawur’ terlebih sebagai penyandang disabilitas, melakukan tentu semampu kondisi.

Menurut Ketua Konsorsium Kusta pelita ini, saat itu masyarakat lebih fokus ke Merapi yang juga beberapa kali aktif. Adanya gempa benar-benar tidak terprediksi sama sekali.

Baginya sangat penting mengetahui apa yang harus dilakukan dan lebih siaga jika terjadi bencana, khususnya penyandang disabilitas dan OYPMK.

 

5 Cara Penanggulangan Bencana Penyandang Disabilitas dan OYPMK

80% wilayah Indonesia adalah daerah rawan bencana, sehingga membutuhkan mitigasi bencana yang terkonsentrasi dengan baik.

Penanggulangan bencana penyandang disabilitas, oypmk
Ruang Publik KBR dalam Penanggulangan bencana penyandang disabilitas dan OYPMK



Pak Papang mengungkapkan, bagi penyandang disabilitas dan OYPMK tidak mau diperlakukan sebagai objek, tetapi subyek.

Artinya banyak yang menginginkan dapat melakukan banyak hal untuk penanggulangan bencana. Bencana membawa kemungkinan disabilitas baru bahkan dobel disabilitas.

Penanggulangan bencana penyandang disabilitas, oypmk
5 Cara penanggulangan bencana penyandang disabilitas dan OYPMK



Ada 3 hal yang perlu diketahui tentang upaya ini yaitu pertolongan, antisipasi dan perlindungan secara menyeluruh. Untuk itu perlu mengupayakan banyak hal dalam rangka penanggulangan bencana untuk disabilitas dan OYPMK.

1. Akses Informasi

Informasi terkait kemungkinan terjadi bencana agar tahu apa yang harus dilakukan. Pada umumnya informasi berasal dari relawan sehingga akses informasi akurat.

Hal ini telah dilakukan sejak 2016 oleh Konsorsium Pelita Kusta, sebuah wadah yang peduli terhadap disabilitas dan kusta.

Dengan adanya komunitas maka informasi lebih mudah sampai karena pendekatan termudah dari sesama penyandang disabilitas sendiri. Diupayakan keberadaan secara langsung untuk menjadi mentor dan fasilitator.

2. Meningkatkan Kualitas Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas dan OYPMK juga perlu meningkatkan kualitas diri. Terkait kesiapan jika terjadi bencana dan tahu apa yang harus dilakukan saat bencana. Tentu sesuai dengan kondisi masing-masing.

3. Edukasi Bencana

Sebetulnya edukasi bencana sudah ada dalam kurikulum pendidikan. Selain itu edukasi menyeluruh untuk masyarakat melalui berbagai media.

4. Membangun Hubungan dari Tingkat Dasar

Misalnya adanya desa tangguh tangguh bencana yang dibentuk BNPB, lembaga usaha, relawan, desa, dan orang di desa itu sendiri hingga relawan. Perlu meningkatkan keilmuan sehingga kapasitas dan kualitas meningkat.

5. Aplikasi

Zaman digital dengan aplikasi bencana inaRisk Personal. Merupakan aplikasi hasil kajian resiko bencana yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Aplikasi dapat memberitahukan posisi berdiri kita dan ada apa dalam hubungan dengan bencana. Terdapat fitur rekomendasi yang bisa dilakukan ketika bencana datang.

Secara umum, penyelamatan dilakukan diri sendiri sekitar 35%, kemudian keluarga dan lingkungan sebesar 61% serta sisanya petugas 4%. Dengan adanya penanggulangan tepat, bencana dapat teratasi dengan baik.

 

Penutup

Tidak ada yang mengharapkan terjadinya bencana. Namun, untuk berbagai akses informasi dan mitigasi bencana perlu dilakukan dalam kancah secara luas.

Bagi penyandang disabilitas dan OYPMK tetap perlu mengetahui mitigasi bencana dengan benar. Caranya dengan memberikan akses informasi melalui komunitas atau relawan yang ada.

Adanya penanggulangan dapat lebih cepat dan tangguh meminimalisir segala resiko. Semoga  tidak ada lagi bencana dan senantiasa berdoa pada Allah SWT agar semua baik saja, amin.


0 komentar:

Posting Komentar