Jumat, 27 Mei 2022

Pentingnya Pembelajaran Seksual Untuk OYPMK dan Remaja Disabilitas

Pentingnya Pembelajaran Seksual

Untuk OYPMK dan Remaja Disabilitas

 

Tabu, itulah kata yang sering diucapkan ketika membahas kesehatan seksual. Padahal kesehatan seksual ini penting diutarakan untuk para remaja terlebih yang telah mengalami pubertas.

Ruang Publik KBR


Untuk remaja perempuan, hal ini perlu mengingat mereka ‘sangat’ harus menjaga alat reproduksinya. Bagaimana dengan OYPMK (orang yang pernah mengalami kusta) dan remaja disabilitas?

 

Ruang Publik KBR: Hak Kesehatan Seksual, Tentang Diri Kita Sendiri

Rasa penasaran membuatku ingin ikut mengupas tuntas tentang Hak-Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) ini. Bersama Ruang Publik KBR dan NRL Indonesia mengadakan talkshow via live YouTube Ruang KBR dengan tema menarik.

Obrolan yang dikupas dengan menyenangkan tentang Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Bagi OYPMK dan Remaja Disabilitas. Dengan host KBR Kak Rizal Wijaya, live yang diadakan pada Rabu, 25 Mei 2022 pukul 09.00-10.00 WIB memang ilmunya bergizi sekali.

Narasumber Talkshow Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi
Bagi OYPMK dan Remaja Disabilitas (Foto: Screenshot YouTube Ruang KBR)

Pembicara yang dihadirkan adalah Kak Nona Ruhel Yabloy, Project Officer HKSR, NRL Indonesia, Kak Westiani Agustin, Founder Biyung Indonesia dan Wihelimina Ice, Remaja Champion Program HKSR.

Live dapat pula didengarkan di radio jaringan KBR di Nusantara. Di Jakarta melalui @1042mstrifm, Streaming: KBR.id dan live YouTube: Berita KBR. Sedangkan dakuw sudah siap sedia nongkrongin via YouTube.

“Sebenarnya saat kita ngomong tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi ini, sebetulnya kita mengobrol tentang diri kita sendiri,” kata Kak Nona sebagai prolog yang menakjubkan.

Wuidih, iya memang kalau dipikir-pikir ini tentang diri kita sendiri. Kata-kata yang langsung jleb dan menarik untuk mengupas tuntas dan lebih dalam lagi.

Sepenting apakah, seribet apakah dan bagaimana edukasi urusan seksual usia dini ini menjadi perbincangan yang tak bisa dianggap tabu lagi.

 

Pembelajaran Seksual Sejak Dini Bagi OYPMK dan Remaja Disabilitas

Kesehatan seksual menjadi penting untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan. Untuk OYPMK dan remaja disabilitas dibutuhkan pembelajaran khusus yang harus dimulai sejak dini dari orang terdekat, sebisa mungkin keluarga.

Kak Wihelimina Ice, Remaja Champion Program HKSR
(Foto: Screenshot YouTube Ruang KBR)


Sebetulnya bukan hal tabu lagi karena ini akan memberi nilai lebih agar tahu mana batasan yang harus dijaga. Edukasi yang penting dari orang dewasa, orang terdekat yang berpengalaman untuk menerangkan secara tepat.

Bukan melalui sesama teman atau internet yang informasinya belum tentu tepat. Menurut Kak Ice, Remaja Champion Program HKSR pendidikan secara umum belum tentu mengena di daerah pelosok. Masih diperlukan penanganan yang efektif untuk edukasi maksimal.

Kak Nona Ruhel Yabloy, Project Officer HKSR, NRL Indonesia
(Foto: Screenshot YouTube Ruang KBR)


Menurut Kak Nona, hal-hal di bawah ini menjadi penting untuk diketahui OYMPK atau pernah mengalami kusta dan remaja disabilitas, yaitu:

1.    Pubertas

Masa pubertas antara lain ketika anak mengalami mimpi basah untuk anak laki-laki dan menstruasi bagi perempuan. Bagaimana menjelaskan tentang menstruasi agar anak mengerti bagian mana dari tubuh yang harus dijaga dengan baik.

2.    Mau Speak Up

Tanamkan untuk mau berani bicara dan mengutarakan masalah yang dihadapi. Baik itu tentang seksual, bullying yang mungkin saja terjadi dan hal lain. Dengan mau bicara dan terbuka, akan ada solusi dari masalah yang dihadapi.

3.    Relationship

Remaja disabilitas dan OYMPK memiliki hak untuk menjalin hubungan yang sehat. Untuk itu diperlukan pemahaman akan relationship ini untuk menjalin hubungan sehat dan bertanggung jawab.

4.    Kebersihan Diri

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri untuk diri sendiri. Dengan menjaga kebersihan diri pola hidup sehat akan rutin dilakukan. Menyadari akan kebersihan bermanfaat di kemudian hari.

5.    Survive

Selalu semangat untuk melakukan hal positif. Tentunya didukung keluarga dan orang terdekat yang menciptakan lingkungan aman dan sportif.

Hindari atau camkan bahwa bullying dan diskriminasi bukan menjadi sandungan tapi semangat untuk berjuang. Membutuhkan orang dekat untuk memberi pemahaman betapa pentingnya survive dalam kondisi tertentu.

 

Lebih Sehat dengan Hidup Sehat

Narasumber berikutnya adalah Kak Westiani Agustin, Founder Biyung Indonesia, aktif bergerak di lingkup isu perempuan dan lingkungan. Selain itu melestarikan kesejahteraan perempuan dan kelestarian bumi melalui salah satunya pembalut kain.

Sebuah produk yang dapat mengurangi sampah tapi dalam perjalanannya yang mengakses hanya sekitar 20%. Itupun perempuan yang mampu mengakses informasi melalui media sosial.

Membutuhkan sebuah proses untuk hidup lebih sehat dengan gaya hidup sehat. Terlebih perempuan dengan siklus menstruasi agar tetap terjaga kesehatannya. Pembalut kain akan menjaga kelembaban daerah kewanitaan secara optimal dan lebih ramah lingkungan.

 

Penutup

Edukasi tentang seksual dan reproduksi merupakan hak setiap orang penting dilakukan. Tak terkecuali yang pernah mengalami kusta dan remaja disabilitas. Edukasi dilakukan sejak dini pada usia 3 atau 4 tahun tergantung dari masing-masing anak.

Melalui penanganan dan pendekatan tepat, maka hal penting tentang edukasi ini dapat dipahami dengan tepat. Mana yang boleh dan mana yang tidak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Edukasi berawal dari orang terdekat atau keluarga sehingga seimbang antara anak dan orang tua. Mana yang ingin anak ketahui dan penjelasan secara tepat dari orang tua tanpa ada paksaan dan hidup menjadi lebih sehat dan bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar