Sabtu, 12 September 2020

Penguatan 5 Pilar STBM Serta Pembuatan Sabun dan Lilin dari Minyak Jelantah

 Penguatan 5 Pilar STBM

Serta Pembuatan Sabun dan Lilin dari Minyak Jelantah

 

Ada yang nggak tahu apa itu STBM?

Eh banyak yang nggak tahu, ya? Uwuwuw, untuk emak rumah tangga pastinya tahu banget kalau rutin ikutan PKK. Eh sebetulnya aku sendiri juga nggak begitu ngeh, hanya sering dengar, rasakan dan nikmati. Haaa, dengar tipis-tipis dan baru jelas setelah anak-anak mulai bisa ditinggal dan bisa ikutan kegiatan para emak rumah tangga di lingkungan RT.



Eits, sebelumnya masih tetap jaga kesehatan dengan patuhi protokol kesehatan, kan? Harus, dong. Seperti juga dakuw, nih, ada acara di kelurahan, ya agak was-was juga. Karena pasti akan ada beberapa orang, yang tak tahu berapa jumlahnya. Musti tetap ketat dengan mematuhi protokol kesehatan.

Alhamdulillah, memang nggak rame-rame amat. Jadi plong gitu sampai di kelurahan hanya segelintir orang, tepatnya 10 orang. Hari Selasa (08/09/2020) bertempat di Pos Kesehatan Desa Sumowono ada yang mau bagi-bagi ilmu. Dan isian kali ini bersama Ibu Luluk’atul Muniroh dari Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sumowono yang akan membahas tentang STBM. Bonusnya bikin sabun dan lilin dari minyak jelantah. Mau tahu?

Baca juga:  

Bukit Cinta Rawa Pening, Wisata Era Adaptasi Kebiasaan Baru di Masa Pandemi


Apa Itu 5 Pilar STBM?

STBM singkatan dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan dengan metode pemicuan.  Ada 5 pilar dalam STBM ini, yaitu:

1.    Tidak buang air besar sembarangan

Wew, ini sih semoga nggak, ya. Yang berhubungan dengan ‘panggilan alam’ tentulah di jamban sehat. Septik tank dengan air bersih paling tidak berjarak 10 m.

2.    Cuci tangan pakai sabun

Upayakan menggunakan air mengalir. Hingga tangan bersih maksimal. Biasakan cuci tangan sebelum makan (yakin ini sudah dilakukan, ya), sebelum menyiapkan makanan, sesudah menceboki anak, sebelum memegang bayi dan sesudah buang air besar.

Baca juga:

Goa Rong View, Wisata BISA di Era Adaptasi Kebiasaan Baru 

 

Nah, lho apalagi di masa pandemi gini, perbanyak cuci tangan sangat digalakkan untuk meminimalisir penyebaran virus. Dan semoga sudah menjadi suatu kebiasaan tanpa harus diopyak-opyak.

3.    Pengelolaan makanan dan minuman rumah tangga

Perlu diingat untuk memasak makanan dengan benar. Kalau bingung bisa gugling di internet. Dan jangan lupa peralatan untuk memasak juga harus bersih maksimal, lho.

4.    Pegelolaan sampah rumah tangga

Ini dia yang memang nggak mudah tapi semoga selalu bisa diminimalisir. Bisa memisah sampah organik (untuk dibuat kompos) dan anorganik (agar bisa didaur ulang menjadi hal yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi). Tentunya harus bijak menggunakan bahan plastk.

Ada banyak cara untuk limbah plastik ini. Bisa dibuat kerajinan tangan atau benda lain yang bermanfaat. Tentunya sudah pada tahu dong ada yang dibuat bunga ataupun kerajinan lainnya. Lalu pembuatan ecobrick, pembuatan sabun dan lilin dari sampah rumah tangga.

5.    Pengelolaan limbah cair rumah tangga

Tak bisa dipungkiri limbah cair rumah tangga memang banyak dan setiap hari. Saluran pembuangan air rumah tangga juga harus diperhatikan, supaya kesehatan lingkunan tetap terjamin.

 

Mbak Luluk dari Puskesmas Sumowono memberi pengarahan dan tetap sesuai ptotokol kesehatan


Nggak hanya ngebahas 5 pilar SRBM itu, lho. Mbak Luluk, begitu aku memanggilnya juga ngajarin kita bikin sabun cair dan lilin. Uwuwuw, kepo? Yuk deh, belajar bareng.

 

Pembuatan LILA (LIlin dari JeLAntah)

Namanya sudah bikin mikir. Lila, ternyata singkatan dari lilin dari jelantah, wkwkwk, kreatif bingit! Pembuatan lilin ini nggak pakai ribet bin sulit. Jadi begini...

Bahan dan alat:

-          Minyak goreng bekas (jelantah 150 ml)

-          Krayon bekas

-          Parfum/essential oil

-          Stearin (50 gr)

-          Benang katun/benang kasur

-          Lidi/tusuk sate/tusuk gigi

-          Wadah/gelas kaca

-          Kompor

-          Panci

-          Pengaduk kayu

Cara membuatnya:

1.    Krayon bekas disisir tipis. Secukupnya saja. Kurang lebih 1 batang krayon. Pilih warna yang ngejreng ya xixixi, biar lilinnya juga cantik.

2.    Siapkan wadah, atasnya dikasih benang yang ditali ke lidi. Supaya benang nggak jatuh ke bawah. Benang ini nanti sebagai sumbu.

3.    Panaskan minyak goreng dalam panci dengan api kecil.

4.    Masukkan stearin, krayon bekas dan aduk hingga larut.

5.    Matikan kompor. Tuang larutan tadi ke dalam wadah, secukupnya. Tunggu hingga kering.

6.    Lepaskan lidi dari benang.

7.    Lilin siap digunakan.

Nah, mudah kan? Masih asing dengan stearin ya? Aha, sama. Belinya di toko bahan kimia atau toko online ya, guys. Harganya juga sangat terjangkau. Cuma sekitar 22k per kilogram.

Lilin cantik dari minyak

Lilin ini bisa digunakan kalau mati lampu (itu sih udah tauk...) haha. Dan bisa juga dijadikan suvenir, lho. Eh  jadi ingat dulu sobatku pas nikah, nih, suvenirya bikin lilin sendiri kayak gini. Hemat dan murmer. Bisa menekan pengeluaran banget.

Baca juga:

Eksotisme Bantir Hills, Wisata Tak (Harus) Mahal ala MAS JAJA CUCITA 

 

Pembuatan SAJEN (Sabun dari JelaNtah)

Ya ampun, namanya lagi-lagi... uwow banget! Ternyata sabun, guys. Saking kreatifnya. Mantap jaya, deh.

Alat dan bahan:

-          Minyak goreng bekas 200 ml

-          Arang

-          Gliserin 40 gr

-          Foam booster 30 gr

-          Texapon 80 gr

-          Pewangi 1 sdm

-          Pewarna

-          Garam 4 sdm

-          Air 1 gelas

-          Kompor

-          Panci

-          Pengaduk kayu

Cara membuatnya:

1.    Arang dihaluskan atau ditumbuk. Lalu masukkan dua genggam arang dalam minyak jelantah sebanyak 1 liter. Aduh hingga merata dan tunggu hingga minyak terlihat lebih terang ataupun jernih. Kemudian saring. Ini untuk minyak jelantah 1 liter lho. Yang dipakai nggak sebanyak itu.

2.    Larutkan garam dalam air.

3.    Panaskan jelantah ke dalam panci dengan api kecil.

4.    Masukkan semua bahan hingga tercampur rata.

5.    Matikan kompor dan tuang sabun ke dalam wadah.

6.    Sabun cair sudah jadi!

 Bahan yang namanya aneh ya gitu guys, belinya di toko bahan kimia. Gimana, mudah, kan? Bikinnya nggak ada setengah jam, kok. Sangat simpel dan nggak pakai ribet. Saat praktek minyak goreng yang digunakan masih baru. Soalnya, kelamaan kalau musti dicemplungin ke arang dulu. Entar nggak kelar-kelar lho, hehe.

Sabun cair jua sudha kelar tuh 😀

Minyak jelantah yang biasanya selalu ada di dapur bisa digunakan untuk dibuat barang yang bermanfaat. Bisa lho bernilai ekonomi tingga apabila kita kreatif. Dan penggunaan minyak jelantah untuk hal bermanfaat ini tentunya mengurangi limbah rumah tangga.

Semoga bermanfaat. Tetap jaga kesehatan, perkuat imun tubuh dan selalu jaga jarak, pakai masker, cuci tangan. Nggak perlu kemana-mana kalau tubuh sedang tidak fit. Semangat berkarya.

 

Baca juga:

Melindungi Keluarga dengan Salam Anugerah Keluarga 

7 Tips Agar si Kecil Mau Pakai Masker 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar