Jumat, 29 Maret 2024

Beda dari yang Lain, Ini Target Ramadhan Versiku

Beda dari yang Lain,

Ini Target Ramadhan Versiku

 

“Yu, opo targetmu poso iki?” tanya teman cowok yang tak sengaja ketemu di Alun-alun Sumowono saat sama-sama jalan nyantai habis subuh.

“Hmmm, target?” aku malah bertanya ulang bingung.

“Iyo, opo?”

“Harus gitu kubilangin ke kamu?” tanyaku lagi sambil menaikkan satu alis setelah berpikir beberapa saat.

Hahahah, malah ngakak orange.

“Soale, aku bar ditekoni suhu ngaji, targete poso opo. Aku bingung. Samar jawabanku salah,” jelasnya.

alun alun sumowono

“Njuk mok tekonke aku? Kan jawabane ki ora ono salah benere to?” aku melebarkan mata.

“Iyo, tapi aku isin nek arep ngomong targetku opo. Ako sholat wajib ping 5 we hurung. Kan malu pasang target harang. Kalik we jawabanmu iso dadi inspirasi lehku njawab.”

Aku gantian ngakak.

“Lha yo kui bisa jadi targetmu, sholat rutin ping limo.”

“Opo aku mampu, yo?” Tanyanya ragu sendiri.

“Makane dadi target, kan tergantung awakmu!”

“Iyo juga, yo,” jawabnya masih mikir.

“Wes nemu jawabane, to, wes ra bingung, kan?” ucapku sambil tersenyum menggoda.

Kepalanya manggut-manggut walau raut mukanya tampak ragu, lalu noleh lagi padaku.

“Njuk, nek dirimu tergete opo je?”

Sebetulnya aku malu untuk mengungkap target Ramadhan. Lha kadang sholat saja belum bisa khusyuk, masih melakukan banyak kesalahan de el el.

Masak harus kujawab:

[Nek aku sih... kataman, sodakoh, ngibadahe dimaksimalke]

Kui yo cetho yo, harapan kabeh wong. Kok piye gitu rasane...

“Ono siji target sik mungkin aneh bin ajaib,” jawabku akhirnya setelah terjeda keheningan beberapa saat.

“Opo kui?” tanyanya penisirin. Ih, keponan banget koncoku iki.

“Hmm..., ya kayak gini ini.”

“Apaan sih, Yu?”

“Ya, kayak kita sekarang ini.”

Temenku melongo, aku ngakak!

 

Jadi targetku jane simpel sodara-sodara. Hanya bisa rutin jalan tiap hari. Bukan jalan gawean rumah tangga ya, tapi bener-bener jalan untuk olahraga. Tujuannya apa, biar badan sehat, ibadah lancar dan kerja makin produktif.

Soalnya, tubuh kayaknya mulai melar dan kelebihan BB sampai takut buat nimbang. Gerakan sholat perasaan mulai kurang sat set, tubuh juga kaku kalau terlalu lama di depan laptop.

Bisa dibayangkan kalau tarawih beberapa rakaat dan tubuh kurang fit, mau angkat tubuh berat, nekuk dengkul sakit, kan repot?

Bagaimanapun juga, pastinya ingin dong melakukan gerakan yang benar sesuai ajaran Rasulullah dan itu bisa terpenuhi dengan tubuh sehat.

Soalnya, sehat itu investasi, dan puasa adalah saat yang tepat untuk memaksimalkan kesehatan tubuh. Walaupun tidak mudah untuk merealisasikannya.

Jadwal Rutin

Jadi, meluangkan dan meniatkan waktu untuk olahraga rutin itu ternyata tidak mudah, apalagi saat Ramadhan. Untungnya ada momen istimewa yang membuatku terniat melakukannya, yaitu saat mendadak pingsan di Goa Rong.

alun alun sumowono


Dari situlah aku niat banget untuk rutin olahraga. Walau pada dasarnya aku orang yang tidak tertarik dengan dunia olahraga.

Dan, pilihan pertamaku jatuh pada senam. Untungnya ada teman nongkrong SD seorang instruktur senam. Jadilah aku gabung di sanggarnya.

Inipun tidak mudah karena mau tak mau harus mengatur ulang jadwal pekerjaan. Sebagai penulis lepas sering banget yang namanya kerjaan dadakan dengan detlen tak bisa diganggu gugat. Untuk menjadwalkan diri tak semudah yang dibayangkan.

Untunglah lama-lama terbiasa. Setelah senam, mulai kutambah rutin jalan santai, soalnya buat lari kakiku sudah tak memungkinkan. Apalagi ada niatan mau naik gunung lagi, jadi, fisik harus benar-benar perlu dipersiapkan.

Target Ramadhan yang Beda dari Sebelumnya

Ya, mungkin targetku ini beda dari yang lain soalnya cukup simpel yaitu bisa rutin jalan nyantai. Pokoknya berputar-putar selama minimal satu jam di alun-alun.

alun alun sumowono


Nah, pas Ramadhan aku jadi ragu, kuat nggak ya, males nggak ya, kober nggak ya kalau jalan rutin habis subuh ke alun-alun. Lagipula pas puasa, apa kuat, apa nggak haus?

Akhirnya mulai kucoba hari Senin saat pertama bulan puasa. 5 putaran, oke, 6, 7, 10 oke nggak masalah. Hausnya juga aman nggak sampai lemas dan kuat juga untuk jalan kurang lebih satu jam.

Akhirnya lanjut pada hari berikutnya dan berikutnya lagi. Walaupun tidak bisa rutin setiap hari karena mengatur dengan jadwal kerjaan juga, aku bisa melakukanya minimal seminggu 3 kali.

Efeknya, semua jadi lancar, ibadah makin semangat, kerja produktif dan badan juga lebih fit. Alhamdulillah.

Nggak Perlu Ngoyo

Jadi ya versiku, kalau memang sudah punya target, tuntaskan. Namun, perlu diingat, tidak perlu ngoyo. Sebab, apapun yang sudah direncanakan itu tetap semuanya dalam kendali Allah.

alun alun sumowono


Wong kita udah rencanain mateng-mateng, tetap Allah sang penentu segalanya. Tidak perlu ngoyo aja, lakukan semuanya dengan diawali bismillah dan insyaallah semua target yang bagus akan diberi kelancaran oleh Allah, amin...

 

Baca juga:

Ramadhan, Kolak, Pizza dan Rica

Menu Ramadhan Favorit

Puding Ramadhan

0 komentar:

Posting Komentar