Senin, 14 Agustus 2017

Selamat Hari Pramuka



Selamat Hari Pramuka

Salam Pramuka!

Hai, Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana.  Artinya jiwa muda yang suka berkarya.

 Organisasi yang dulu disebut kepanduan ini didirikan oleh Robert Boden Powel, seorang pensiunan tentara Inggris pada tanggal 25 JUli 1907.

Gerakan pramuka mulai diperkenalkan ke seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961. 

Waktu itu diadakan apel besar di Jakarta yang diikuti oleh ribuan anggota Gerakan Pramuka. Sebelum pawai, dilantik juga bapak pandu Indonesia yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Sejak itulah hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

Yea…hari ini ya, Dear. Sepanjang jalan mau ‘ngantor’ tadi kulihat anak-anak tampak semangat dan gagah dalam balutan seragam pramuka. Tanggalnya yang hampir bersamaan dengan hari kemerdekaan RI membuat aura semangat kentara sekali.



Jaman kelas 5 SD, hari pramuka identik dengan kemah. Masih unyu dan imut kemah di lapangan. Jelas kedinginan tapi suasana hepi. Malamnya ditengokin sama bapak dan ibu. Dibawakan makanan satu plastik besar. Senangnya, bisa dibagi ke teman-teman seregu.

Yang paling tak bisa dilupakan jaman kemah ini adalah masalah kutu. Hihihi. Sudah bisa ditebak, setiap habis kemah rambutku yang bergelombang dan sangat tebal pasti menjadi tempat ternyaman buat para kutu. Hadweh…

Ini menyiksaku, karena aku, bahkan ibu sangat perhatian dengan rambutku.

Etapi kata ibuku, itulah kenangan berkemah bersama teman-teman. Tentunya tak semua  rambut bersih dan terbebas dari kutu. Banyak juga yang berkutu walau ditanya nggak ngaku. Yaelah masa ngaku, nggak juga kali, ya.

Yah, selalu saja ada teman yang mempunyai kutu dalam sebuah regu. Dan kita tak tahu siapa. Mau tahu atau tidakpun, yang namanya kemah kan tidurnya rame-rame, satu tenda. Berdempetan pula. Kutu tentu saja bahagia. Mereka bisa jalan-jalan sampai  pindahan rumah :D

Kutu bikin aku pusing, terlebih ibuku. Saban sore rambutku musti diserit pakai serit rambut. Sobat, serit rambut itu sejenis sisir kecil yang berjarak amatlah sempit. Sehingga bila digunakan buat nyisir rambut. Kutu plus anak-anaknya bisa ikutan tersisir dan jatuh. Hii… ngeri deh kalau inget. Nggak banget!

Kutu juga membuat tersiksa lahir batin. Tangan nggak bisa berhenti buat garuk-garuk rambut. Setiap dhuhur, tepat matahari di atas kepala, huwa… rasanya clekit-clekit. Gatal, panas di kepala nggak hilang-hilang. Kecuali si kutu dan kroni-kroninya sudah habis terusir dari rambut indah kita.

Sebetulnya ada obat untuk pengusir kutu rambut ini, tapi akunya yang takut. Takut kulit kepala panaslah, perihlah, mengelupaslah, hihih. Pokoknya bayangan-banyangan lebay yang bikin ibuku  menghela nafas panjang.

Ada lagi nih kenangan tentang pramuka ini, yaitu hidung gosong haha. Yah, terutama ya habis kemah. Panas dan tanpa krim di wajah membuat hidungku gosong, sampai mengelupas. Duh duh, bikin pemandangan nggak enak banget di wajah.

Baca juga:

Selain kisah tentang si kutu dan hidung gosong ini, pramuka mengajari banyak hal. Diantaranya:

1.    Mandiri
Terutama saat kemah. Walau hanya sehari dua hari, jauh dari orang tua dan keluarga itu sesuatu banget. Mau tidak mau kita dilatih untuk mandiri.
2.    Berani
Yes, berani berkata benar dan jujur. Berani bicara di depan umum, berani mengambil keputusan dan berani mengungkapkan ide. Apapun itu, selama kita jujur insyaallah selalu saja ada jalan di setiap masalah.
3.    Kreatif
Banyak game yang membuat pola pikir kita keluar dari zona lho.
4.    Sabar
Sebuah regu mengajarkan pada kita untuk sabar. Karena kesalahan seorang teman merupakan kesalah bersama, hehehe. Tak semua teman sigap, pasti ada saja yang lelet. Ya harus sabar meunggunya.
5.    Tidak egois
Sangatlah tidak mudah menyatukan pendapat banyak orang. Tapi ya begitulah, harus bisa menahan diri untuk tidak memaksakan kehendak.
6.    Berbagi
Semakin berumur mungkin tak masalah bagi kita. Tapi jaman anak-anak dulu, yang namanya berbagi itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena ke-aku-annya sangat kental. Beregunya pramuka, membuat sifat berbagi ini mulai timbul dengan sendirinya.
7.    Suka menolong
Penanganan pertama pada sebuah kecelakaan, jatuh, diajarkan dalam pramuka. Mengurangi panik dan tetap bisa berpikir jernih. Tak lupa mau membantu teman tanpa ada paksaan.

Pramuka selalu berkesan, kenangan kutu dan hidung gosong menjadi sebuah kisah yang bikin ketawa kalau diceritakan ulang ke jagoan kecil, hehehe. Btw, gimana denganmu, Sob, aktif di pramuka jugakah?

#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia

3 komentar:

  1. saya kenal pramuka pas masih SD, ingat banget pas disuruh kemah eh tas isinya malah jajanan semua. hehe...
    tapi emang bener di pramuka kita tidak hanya diajar mandiri tapi bagaimana bisa kompak dalam kelompok dan tentunya berbagi termasuk makanan

    BalasHapus
  2. Salam pramuka kakak, dulu pas SD dan SMP suka ekstra pramuka

    BalasHapus
  3. yang paling asyik dari pramuka itu adalah campingnya Mba, saya selalu antusias ikut kemah dan bakar api unggun :)

    BalasHapus